INSTUT STUDI
ISLAM FAHMINA
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PAI
Ujian Akhir
Semester (UAS)
Dosen Pengampu:
Imam Sibaweh, M.Pd
MATA KULIAH: FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Kerjakan Soal berikut!
1. Apa
yang dimaksud dengan metode kisah, dialog dan amtsal dalam Alquran, jelaskan
bagaimana untuk memahami metode tersebut2. Apa yang anda pahami dengan pengukuran, penilaian dan evaluasi, jelaskan bagaimana masing-masingnya dan apa saja contohnya?
3. Ada tiga prinsip evaluasi, yaitu (1) evaluasi mengacu pada tujuan, (2) evaluasi bersifat komprehensif dan menyeluruh, dan (3) evaluasi dilaksanakan secara obyektif, jelaskan bagaimana masing-masing menurut Anda?
4. Evaluasi itu dalam pandangan Islam terdapat lima aspek, jelaskan dan berikan ayat Alquran yang mendukungnya, bagaimana menurut Anda?
5. Apa yang membedakan konsep pendidikan Islam menurut Alghazali dan Ibnu Khaldun, jelaskan bagaimana menurut Anda?
Menjawab soal berikut di kolom komentar dibawah.
Selamat Mengerjakan
33 komentar:
Nama: Siti Naelah
NIM: 17310018
Fak/jur/smter: Tarbiyah PAI 04
Mata kuliah: Filsafat Pendidikan Islam
Dosen: Imam Sibaweh, MPd.
JawabannyaKarena itu perjuangan menegakkan Islam kemudian perlu diterjemahkan menjadi perjuangan bersama kelompok lain--dalam negara Indonesia yang beragam ini-- untuk mewujudkan demokrasi, kemaslahatan, keadilan, kesetaraan dan penghormatan terhadap kemanusiaan. Islam, dengan demikian, bukan menjadi satu warna yang mendominasi, namun menjadi salah satu warna saja dalam mozaik besar bernama Indonesia.
1).a. metode kisah: metode yang memikat karena mengundang pembaca atau pendengar untuk mengikuti peristiwanya, menerangkan maknanya, selanjutnya makna-makna itu memberikan kesan dalam hati pembaca atau pendengarnya, memperoleh nasehat, perumpamaan dan pelajaran dari sebuah kisah sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Metode dialog: pembicaraan antara dua pihak atau lebih yang dilakukan melalui tanya jawab dan di dalamnya terdapat kesatuan topik atau tujuan pembicaraan. Dan merupakan jembatan yang menghubungkan pemikiran seorang dengan orang yang lainnya.
c. Metode amtsal: mengungkapkan makna dalam bentuk perkatan yang menarik dan simpel serta mempunyai pengaruh yang mendalam terhadap jiwa baik berupa tasybih maupun perkatan bebas.
Cara memahami metodenya yaitu, membandingkan diantara setiap metode sehingga para pendidik dapat memilih metode yang dianggapnya lebih tepat dalam membina anak-anaknya di rumah, sekolah, atau masyarakat maupun menggabungkan beberapa metode dalam waktu yang bersamaan dalam melakukan pendidikan.
2). a. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.
b. Penilain adalah kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif, sedangkan
c. Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi pengukuran dan penilaian.
Contohnya
a. Apabila ada seseorang yang memberikan kepada kita 2 pensil yang beda ukuran, yang satu panjang dan yang seatu lebih pendek dan kita diminta untuk memilihnya, maka otomatis kita akan cenderung memilih pensil yang panjang karena akan bisa lebih lama digunakan. Kecuali ada kriteria lain sehingga kita memilih sebaliknya.
b. Peristiwa menjual dan membeli di pasar. Kadang kala sebelum kita membeli durian di pasar, sering kali membandingkan terlebih dahulu durian yang ada sebelum membelinya. Biasanya kita akan mencium, melihat bentuknya, jenisnya ataupun tampak tangkai yang ada pada durian tersebut, untuk mengetahui durian manakah yang baik dan lanyak di beli.
Dari kedua contoh di atas maka dapat kita simpulkan kita selalu melakukan penilaian sebelum menentukan pilihan untuk memilih sesuatu objek/benda. Untuk mengadakan penilaian, kita harus melakukan pengukuran terlebih dahulu.
Langkah-langkah mengukur kemudian menialai sesuatu sebelum kita mengambilnya itulah yang dinamakan mengadakan evaluasi yakni mengukur dan menilai. Kita tidak dapat mengadakan evaluasi sebelum melakukan aktivitas mengukur dan menilai.
Lanjut Siti Naelah
3).1. Evaluasi yang mengacu pada tujuan, evaluasi yang selaras dengan tujuan yang ingin dicapai yang telah dinyatakan dalam perencanaan program.
2. Evaluasi yang mencakup bidang sasaran yang luas atau menyeluruh baik aspek persoalannya, materialnya, maupun aspek oprasionalnya.
3. Evaluasi yang mengadakan evaluasi harus menilai sesuai dengan kenyataan yang ada. Untuk mencapai keobyektifan dalam evaluasi adanya data dan fakta.
4). Ayat Al quran yang mengandung evaluasi
Surat Qaff ayat 17-18 dan surat al-Zalzalah ayat 7-8.
A. Aspek yang dinilai yaitu, membantu kesulitan atau mengatasi hambatan yang dialami peserta didik waktu mengikuti kegiatan belajar pada suatu mata pelajaran atau keseluruhan program pelajaran.
B. Aspek transformasi yaitu, mesin pengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, akan memegang peranan yang sangat penting. Ia dapat menjadi faktor penentu yang dapat menjadi faktor penentu yang dapat menyebabkan keberhasilan dan kegagalan dalam upaya pencapaian.
C. Aspek waktu pelaksanaan yaitu, pelaksanaan diagnostic ini, sesuai dengan keperluan pembinaan dari suatu lembaga pendidikan, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan peserta didiknya.
D. Aspek fungsi yaitu, untuk mengetahui potensi, kecendrungan kemampuan peserta didik dan keadaan pribadinya agar dapat di tempatkan pada posisinya.
E. Aspek tujuan yaitu, menempatkan peserta didik pada tempat yang sebenarnya berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan, serta keadaan.
Menurut saya mengenai lima aspek tersebut aspek yang merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan berdasrkan atas tujuan yang jelas. Tujuannya untuk mengetahui ada atau tidak adanya perubahan pada diri peserta didik serta tingkat perubahan yang dialaminya setelah ia melakukan PBM( proses belajar mengajar).
Lanjut ke Siti Naelah
5). Yang membedakan Al-ghazali dan Ibnu Khaldun dalam konsep pendidikan islam
Menurut Al-ghazali tujuan pendidikan islam hanyalah untuk mendekatkan diri kepada Allah sedangkan pendapat Ibnu Khaldun sudah dihubungkan dengan memperoleh rezeki, jadi konsep pendidikan Ibnu Khaldun lebih agak maju dari pada konsep Al-ghazali. Dan pada masa sekarang terbukti bahwa tujuan yang dikemukakan Ibnu Khaldun mrmang dengan ilmu pengetahuan itu kita memperoleh rezeki yang tidak hanya mengandalkan tenaga dan cucuran keringat lagi. Namun bisa hanya pemikiran kita mendapatkan rezeki dengan mudah.
Jadi menurut saya mengenai perbedaan pandangan pendidikan islam, pendidikan yang bukan hanya untuk mendekatkan diri saja kepada Allah akan tetapi pendidikan juga bisa pada konsep habluminallah dan habluminannas yang berkaitan dengan tuhannya dananusia bukan untuk akhiratnya saja dunia juga, keseimbangan antara keduanya. Dengan maksud bisa memperoleh kedekatan dengan Allah bisa pula dengan kedekatan yang lainnya seperti nikmat mendapatkan rezeki, sehat, bahagia, dan lainnya.
Nama : Siti Lutfiyah
Fakjur : tarbiyah PAI ( semester IV)
MK : filsafat pendidikan Islam
Pengampuh : Imam syibaweh, Mp.d
1. -Metode kisah adalah metode menceritakan, dalam artian metode ini menjelaskan tentang cara mendidik dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun tulisan, metode ini akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik, dengan mengemukakan kisah-kisah yang menginspiratif kepada peserta didik secara psikologis mereka terdorong untuk menjadikan kisah tersebut sebagai tauladan.
-Metode dialog adalah metode menggunakan percakapan antara dua pihak atau lebih secara bergantian, contohnya dalam Q.S Al-Baqarah:30. Metode ini menggambarkan metode diskusi, yang didalamnya meliputi dialog deskriptif dan naratif (menggambarkan lalu menceritakan), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan alasan).
-Metode amtsal, metode ini memiliki cara mendidik dengan memberikan perumpamaan yang logis, sehingga mudah untuk memahami suatu konsep yang masih abstrak dan membina akal untuk terbiasa berfikir secara valid.
2. • Pengukuran adalah membandingkan hasil tes dengan standar yang ditetapkan bersifat kuantitatif atau pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang, hal atau obyek tertentu menurut aturan yang jelas dan disepakati.
• penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik menggunakan tes maupun non tes.
• Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu yang selanjutnya digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Contohnya seperti pelaksanaan sholat. Pengukuran sholat didasarkan pada pelaksanaan syarat dan rukun-rukunya maka sholat di anggap sah apabila telah terpenuhi syarat-syarat dan rukunya. Penilaian berkaitan dengan adab-adab dalam pelaksanaan sholat seperti keikhlasan, kekhusyuan, dan sebagainya, namun dalam menilai bathin ini hanya bisa dinilai oleh Allah.
3. – Evaluasi mengacu pada tujuan yang dimaksudkan adalah setiap aktifitas manusia mempunyai tujuan tertentu, dalam hal ini evaluasi dilakukan agar mereka mengerti akan potensi yang dimilikinya sehingga mereka tidak akan melakukan pekerjaan yang sia-sia dan bertindak dengan membawa kebaikan sehingga kualitas dan kuantitas mereka meningkat.
-Evaluasi bersifat komprehensif dan menyeluruh adalah prinsip melihat semua aspek meliputi kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman, ketulusan, kerajinan, sikap kerjasama, tanggung jawab dan sebagainya.
-Evaluasi dilaksanakan secara obyektif ialah cara mengevaluasi itu berdasarkan kenyataan yang sebenarnya tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan irasional.
4. 1). Al-hisab adalah memiliki makna mengira, menafsirkan, menghitung dan menganggap, seperti pada Q.S. Al-Baqarah: 284
وان تبدواما فى انفسكم أو تخفوه يحاسبكم به الله.....الخ
2) Al bala memiliki makna cobaan ujian, seperti dalam Q.S. Al Mulk
الذي خلق الموت والحياه ليبلوكم ايكم احسن عملا
3) Al hukm memiliki makna putusan atau vonis, seperti pada Q.s. An-naml: 78
ان ربكم يقضي بينهم بحكمه وهو العزيز العليم
4) Al qodo memiliki makna putusan, seperti dalam Q.s Thoha : 72
قالو لن نؤثرك على ما جاءنا من البينات......الخ
5) an nadzar memiliki makana melihat seperti pada Q.s An naml : 27
قال سننظر اصدقت ام كنت من الكاذبين
Pendidikan islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan agama spiritual, karena manusia hasil pendidikan islam memiliki keterampilan yang sanggup untuk beramal dan berbakti terhadap Tuhan dan masyarakatnya.
5 -konsep pemikiran imam Al-Ghazali, menurut imam Al-Ghazali ilmu pengetahuan merupakan sumber untuk memperoleh kebahagiaan didunia dan akhirat. Jadi pemikiran imam Al-Ghazali lebih tertuju pada pendekatan kita terhadap Allah.
-konsep pemikiran Ibnu Khaldun pendidikan merupakan hakikat dari eksistensi manusia. Yang dimaksudkan pemikiran ini adalah dengan ilmu pengetahuan kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Dengan adanya perbedaan seperti ini dapat kita simpulkan bahwa suatu pendidikan Islam dialkuakan agar senantiasa kita bisa mendekatkan diri kepada Allah (hablumminallah) dan dengan pendidikan juga kita bisa dekat dengan masyarakat (hablumminannas).
Nama : Istianah
Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PAI
Semester : IV (Empat)
Mata kuliah : Filsafat pendidikan islam
Pengampu : Imam Sibaweh,MP.d
1. a) Metode kisah adalah pendidikan dengan membacakan sebuah cerita yang mengandung pelajaran baik.
cara memahami : menyampaikan materi pelajaran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja.
b) Metode dialog adalah percakapan dua orang atau lebih, melalui tanya jawab, mengenai satu tema atau tujuan.
Cara memahami : Mereka berdiskusi tentang permasalahan tertentu, kadang diperoleh hasil, kadang satu sama lain tidak puas. Namun pendengar tetap mendapatkan pelajaran.
c) metode amstal adalah cara mengajar yang mana guru menyampaikan sesuatu dengan cara menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk mengkongkritkan sesuatu makna yang abstrak.
Cara memahaminya , guru untuk menyampaikan materi pembelajarannya supaya peserta didiknya mengetahui dan memahami materi pembelajaran dengan baik dan metode ini sering dilakukan oleh Rasulullah SAW, kepada sahabat-sahabatnya
2. a) pengukuran adalah kuantifikasi / penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan afektif dan psikomotorik, pengukuran ini dapat dilakukan dengan tes maupaun non tes.
Contoh : Misalnya, ada 3 temanmu melakukan pengukuran panjang meja yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing. Hasilnya, sebagai berikut.
» Panjang meja = 6 jengkal Andrian.
» Panjang meja = 5,5 jengkal Edo.
» Panjang meja = 7 jengkal Emi.
Mengapa hasil ketiga pengukuran itu berbeda? Jelaskan. Sekarang bayangkan, apa yang terjadi jika setiap pengukuran di dunia ini menggunakan satuan yang berbeda-beda, misalnya jengkal?
Ketika kamu memesan baju ke penjahit dengan panjang lengan 3 jengkal, kemungkinan besar hasilnya tidak akan sesuai dengan keinginanmu. Mengapa? Karena penjahit itu menggunakan jengkalnya.
b) Penilaian (assesmen) Assesmen secara umum dapat diartikan sebagai prosen untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik menyangkut kurikulum, program pembelajaran,iklim sekolah, maupun kebijakan sekolah.
Contoh : skor yang diperoleh diolah, Tia mendapat nilai yang sangat baik.
c) evaluasi : kegiatan yang terencana untuk mengetahui kedaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Contoh : setelah melalui tes, pengukuran, dan penilaian, dapat ditentukan bahwa Tia lulus dengan hasil yang memuaskan dan perlu dipertahankan.
3. a. Evaluasi yang mengacu pada tujuan, evaluasi yang selaras dengan tujuan yang ingin dicapai yang telah dinyatakan dalam perencanaan program.
b. Evaluasi yang mencakup bidang sasaran yang luas atau menyeluruh baik aspek persoalannya, materialnya, maupun aspek oprasionalnya.
c. Evaluasi yang mengadakan evaluasi harus menilai sesuai dengan kenyataan yang ada. Untuk mencapai keobyektifan dalam evaluasi adanya data dan fakta.
4. لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ ۖ
فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : "Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
5 aspek yg terdapat di evaluasi, yaitu:
a. Aspek yang dinilai yaitu, membantu kesulitan atau mengatasi hambatan yang dialami peserta didik waktu mengikuti kegiatan belajar pada suatu mata pelajaran atau keseluruhan program pelajaran.
b. Aspek transformasi yaitu, mesin pengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, akan memegang peranan yang sangat penting. Ia dapat menjadi faktor penentu yang dapat menjadi faktor penentu yang dapat menyebabkan keberhasilan dan kegagalan dalam upaya pencapaian.
c. Aspek waktu pelaksanaan yaitu, pelaksanaan diagnostic ini, sesuai dengan keperluan pembinaan dari suatu lembaga pendidikan, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan peserta didiknya.
d. Aspek fungsi yaitu, untuk mengetahui potensi, kecendrungan kemampuan peserta didik dan keadaan pribadinya agar dapat di tempatkan pada posisinya.
e. Aspek tujuan yaitu, menempatkan peserta didik pada tempat yang sebenarnya berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan, serta keadaan.
5. Konsep pendidikan yang dikemukakan Al-Ghazali dan Ibnu khaldun mempunayai perbedaan yang signifikan. Perbedaan itu terlihat pada tujuan pendidikan yang mereka kemukakan. Menurut Al-Ghazali tujuan pendidikan Islam hanyalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan pendapat Ibn Khaldun sudah dihubungkan dengan memperoleh rizki.
Artinya Ibnu Khaldum memasukan jalan untuk mendapatkan rezki ke dalam tujuan pendidikan. Karena ternyata pengalaman, pengamatannya dalam pergaulan dan pengalaman bekerja dalam berbagai lapangan pekerjaan serta kepandaiannya dalam berbagai ilmu pengetahuan telah membawanya ke puncak kejayaan dan kepercayaan penguasa yang sedang berkuasa.
Jadi konsep pendidikan Ibnu Khaldun lebih agak maju dari pada konsep pendidikan Al-Ghazali. Dan pada masa sekarang terbukti bahwa tujuan yang dikemukakan Ibnu Khaldun itu memang dengan ilmu pengetahuan itu kita memporleh rezki yang tidak hanya mengandalkan tenaga dan cucuran keringat lagi. Namun bisa hanya dengan memberikan hasil pemikiran kita mendapatkan rezki dengan mudah.
Nama : Elfa Diah Firlana
Fak/Jur/Smt : Tarbiyah/PIAUD/IV
MK : Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Imam Sibaweh,M.Pd
Jawaban
1. Metode kisah : cerita, ceramah (kisah Nabi, orang-orang sholeh, dll).
Metode dialog : percakapan, tanya jawab, diskusi (Al-Baqarah : 30 : Allah dan Malaikat, Yusuf : 4 : Yusuf dan ayahnya)
Metode amtsal : perumpamaan, seperti metode ceramah, merangsang makna yang tersirat, harus logis.
2. Pengukuran : kuantifikasi/penetapan angka tentang karakteristik/keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Contohnya pengukuran seberapa jauh jarak lari dalam waktu 1 menit.
Penilaian : kegiatan penafsiran data hasil pengukuran.
Evaluasi : proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi.
Ketiga hal tersebut saling berhubungan, dimana ketika dialkukan pengukuran maka akan ditemukan penilaian, dari penilaian terbentuklah evaluasi.
3. Tiga prinsip evaluasi
- Evaluasi mengacu pada tujuan, maksudnya adalah dalam melakukan evaluasi kita harus terlebih dahulu mengetahui apa yang akan dituju.
- Evaluasi bersifat komprehensif dan menyeluruh.
- Evaluasi secara obyektif, maksudnya adalah kita melakukan evaluasi harus sesuai dengan kenyataan.
4. Lima aspek evaluasi
- Aspek yang dinilai, membantu mengatasi kesulitan yang dialami peserta didik saat proses pembelajaran.
- Aspek transformasi, mesin pengolah, menjadi faktor penentu yang dapat memengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam upaya pencapaian.
- Aspek waktu pelaksanaan, sesuai keperluan dari suatu lembaga pendidikan.
- Aspek fungsi, untuk mengetahui potensi peserta didik.
- Aspek tujuan, menempatkan peserta didik pada tempat yang sesuai minat dan bakatnya.
5. Kalau Al-Ghazali bahwa pendidikan Islam adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menuju kebahagiaan dunia akhirat. Sedangkan Ibnu Khaldun berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah upaya untuk melahirkan masyarakat yang berkebudayaan, bekerja untuk melanjutkan eksistensi, pendidikan mengarahkan pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
Nama: Uswatun Khasanah
Fak/jur/sem: Piaud/IV
MK: Filsafat Pendidikan Islam
1. Metode kisah adalah cara belajar denang bercerita tentang orang orang sholeh nabi dll yang dapat di ambil kebaikannya
Metode dialog adalah cara belajar dengan diskusi atau tanya jawab
Metode amtsal adalah cara belajar dengan cara perumpamaan
2. a. Pengukuran merupakan proses mendeskripsikan performence siswa dengan menggunakan skala kuantitatif
b. Penilaian adalah suatu kegiatan untuk membandingkan atau menerapkan hasil pengukuran untuk memberikan nilai terhadap objek yang di nilai
c. Evaluasi adalah suatu proses penilaian yang berdasarkan kriteria tertentu selanjutnya diikuti dengan pengembalian keputusan atas objek yang dievaluasi
3. a. Evaluasi yang mengacuh pada tujuan adalah kegiatan evaluasi yang merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari perencanaan program
b. Evaluasi konprehensif dan menyeluruh adalah mengevaluasi dengan melihat semua aspek
c. Evaluasi dilaksanakan secara objektif adalah evaluasi yang di lakukan berdasarkan fakta, pengumpulan data yang di lakukan secara tepat dan teliti
4. - aspek yang di nilai
- aspek transformasi
- aspek waktu pelaksanaan
- aspek fungsi
- aspek tujuan
Qs. Al-Baqoro 284
Qs. Al-Mulk 2
Qs. An-Naml 78
5. Al-Ghozali berpendapat bahwa pendidikan islam adalah cara untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat
Ibnu Khaldun berpendapat bahwa pendidikan Islam itu bertujuan agar mewujudkan masyarakat yang berbudaya.
Nama : Marwiyah
Jurusan/Prodi : Tarbiyah/PAI
Semester : IV (Empat)
Mata kuliah : Filsafat Pendidikan Islam
Dosen pengampu : Imam Sibaweh,M.Pd
1-.Metode kisah :suatu cara menyampaikan materi pelajaran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal yang baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja,atau metode pendidikan dengan membacakan sebuah cerita yang mengandung pelajaran baik.
-Metode Diaolog :Metode yang berdasarkan pada berbagai bentuk kompromi dan pemahaman yang menyeluruh melalui perbincangan dan tanya jawab sehingga tidak ada keraguan dari peserta didik tentang permasalahan yang sedang dihadapi.
-ilmu sastra yang berarti suatu ungkapan perkataan yang dihikayatkan dengan maksud menyerupakan keadaan yang terdapat dalam perkataan itu dengan keadaan sesuatu yang karenanya perkataan itu diucapkan. Maksudnya,menyerupakan sesuatu,seseorang atau keadaan dengan apa yang terkandung dalam perkataan itu.
2. -Pengukuran :Kuantifikasi/ penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu.pengukuran ini dapat dilakukan dengan tes maupun non tes.Contohnya,dari 50 soal pilihan ganda,tia mendapat skor 42.
-Penilaian :Proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik menyangkut kurikulum,program pembelajaran,iklim sekolah,maupun kebijakan sekolah.Contohnya,skor yang diperoleh diolah, tia mendapat nilai yang sangat baik.
-Evaluasi :kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.Contohnya,setelah pengukuran,penilaian dapat ditentukan bahwa tia lulus dengan hasil yang memuaskan dan perlu dipertahankan.
3.-Mengacu pada tujuan :*evaluasi harus efektif & efisien
*evaluasi harus memenuhi persyaratan
*evaluasi harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif dan uraian kualitatif.
-Komprehensif & menyeluruh :Evaluasi terhadap suatu objek,dimana guru harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi,misalnya objek itu peserta didik maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi,baik yang menyangkut kognotif,efektif maupun psikomotor.
-Dilaksanakan secara obyektif :Semua peserta didik harus diberlakukan sama tanpa pandang bulu,apa adanya sesuai kemampuan peserta didik.Oleh sebab itu,sikap like dan dislike,perasaan,keinginan dan prasangka yang bersikap negatif harus dijauhkan.Evaluasi harus didasarkan dengan keyakinan (data dan fakta )sebenarnya,bukan hasil manipulasi maupun rekayasa.
4-Aspek pendidikan ketuhanan :aspek ketuhanan menjadikan aspek pertama dan aspek dasar pendidikan dalam islam dengan mengenal Allah SWT.
-Aspek pendidikan akhlak :akhlak termasuk dalam aspek penting dalam pendidikan islam sebagai bentuk moral masyarakat menjadi pengendali diri untuk terhindar dari tindakan yang merugikan orang lain.
-Aspek pendidikan akal dan ilmu pengetahuan :pendidikan akal dan ilmu pengetahuan menjadi aspek yang tidak terpisahkan dalam dunia pendidikan,dalam proses belajar mengajar pendidik maupun anak didik berkutat dalam diskusi untuk memahami ilmu pengetahuan.Aspek ini berhubungan dengan kesuksesan didunia profesi.
-Aspek pendidikan fisik :aspek pendidikan fisik berhubungan dengan potensi jasmani,potensi jasmani juga menjadikan penyeimbang dua potensi diri manusia.dengan fisik yang sehat,potensi diri untuk melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar.
-Aspek pendidikan kejiwaan :seseorang yang memiliki jiwa sehat akan memiliki semangat dan motivasi yang kuat untuk mencapai sesuatu.Oleh karena itu,aspek pendidikan kejiwaan menjadi salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam pendidikan.
*ayat al-qur’an : -QS.Adz-dzariyat,21
-QS.Al-baqoroh:15
-QS.Qof:18
5.*Imam ghozali :imam ghozali lebih mengutamakan sekolah formal dan menjadikan sekolqh itu tidak hanya untuk pondasi untuk mencari pekerjaan,meskipun itu perlu secara formal dan administrasi.Tapi hal yang terpenting bagaimana sekolah itu bisa membentuk jati diri Siswa dan bakat yang ada,serta menumbuhkan skill yang akan digelutinya kelak.
*Ibnu khaldun :Sedangkan ibnu khaldun itu lebih mengutamakan pendidikan agamanya seperti mempelajari ilmu tajwid,menghafal al-qur’an dan fasih dalam membaca qiro’at sab’ah.Disamping itu ibnu khaldun juga mempelajari ilmu tafsir,hadist,fikih (maliki),gramatika bahasa arab,ilmu mantiq,dan filsafat dengan sejumlah ulama andalusia dan tunisia, semua itu belajar dengan ayahnya.
Nama : Maslikhatunnisah
Fakjur : Tarbiyah/PIAUD
Semester : IV ( empat )
MK : filsafat pendidikan islam
Dosen pengampu : imam sibaweh, M.Pd
JAWAB :
1. - Metode dialog , yakni percakapan antara dua pihak atau lebih secara bergantian.
- Metode kisah, yaitu menceritakan kisah-kisah nabi, sahabat, dan orang-orang sholeh kepada anak didik.
- Metode amtsal atau perumpamaan, seperti halnya ceramah.
2. *Pengukuran : yakni penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu berupa kemampuan afektif dan psikomotorik menurut aturan tertentu.
*Penilaian : yaitu kegiatan untuk menilai tingkat pencapaian kurikulum dan berhasilnya proses pembelajaran.
*Evaluasi : adalah proses-proses perbaikan setelah pengukuran dan penilaian belum secara maksimal. maka dilakukan evaluasi agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
3. Prinsip evaluasi
* evaluasi mengacu pada tujuan, yakni utk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran dalam satu semester, ataupun Satu tahun.
* evaluasi bersifat komprehensif dan menyeluruh : yakni harus mencakup bidang sasaran yg luas dan menyeluruh. Seperti aspek personal, material maupun operasional.
* evaluasi secara objektif : mengadakannya harus menilai sesuatu dg kenyataan yang ada berdasarkan data dan fakta yang dikumpulkan.
4. a. Aspek kognitif ( kemampuan )
b. Aspek psikomotorik ( kepribadian )
c. Aspek afektif ( sikap )
d. Aspek pemahaman
e. aspek penilaian
5. *konsep pendidikan imam ghozali, sekolah bukan sekedar pondasi untuk mencari pekerjaan, tapi bagaimana sekolah itu bisa membentuk jati diri siswa dan menggali bakat yg ada. Pendidikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada allah SWT , membentuk akhlakul karimah, serta kebahagiaan dunia akhirat.
* konsep pendidikan ibnu khaldun, membagi nya menjadi 3 :
- ilmu lisan ( gramatika/tata bahasa )
- ilmu naqli ( ilmu yg diambil dari al-qur'an)
- ilmu aqli ( ilmu yg dapat menunjukan manusia dg daya pikir.
Tugas FPI Semester 4 Tarbiyah PAI
NAMA: UZLIFATUL JANNAH
FAK/JUR: TARBIYAH/PAI
DOSEN PENGAMPU: IMAM SIBAWEH, M.Pd
31 JULI 2019
1.- Metode Dialog: pembicaraan antara dua pihak atau lebih yang dilakukan melalui tanya jawab dan didalamnya terdapat kesatuan topik atau tujuan pembicaraan, dan juga dialog merupakan jembatan yan menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang yang lainnya
- Metode kisah: metode yang memikat karena mengundang pembaca atau pendengar untuk mengikuti peristiwanya, menerangkan maknanya, selanjutnya makna-makna itu memberikan kesan dalam hati pembaca atau pendengarnya, memperoleh nasehat, perumpamaan dan pelajaran dari sebuah kisah sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
- Metode Amtsal: mengungkapkan makna dalam bentuk perkataan yang menarik dan simple serta mempunyai pengaruh yang dalam terhadap jiwa baik berupa tasybih maupun perkataan bebas.
2. Pengukuran: PROSES pemberian angka atau usaha memperoleh diskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana seorang peserta diidik telah mencapai karakteristik tertentu. atau
pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.
contoh: seorang anak yang hendak menuju ke pasar, dia melewati jalur pintas yg lebih dekat dibandingkan dengan jalur utama yang lama. karena jarak tempuh diantara 2 jalur tersebut lebih cepat melalui jalur pintas dan hanya membutuhkn waktu setengah jam dibandingkan jika melalui jalur utama harus menghabiskan waktu 1 jam
penilaian: Penilain adalah kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif,
contoh: pemikiran seorang anak tentang hukum mengambil barang milik orang lain, apakah baik atau tidak nya sudah ia fikirkan terlebih dahulu.
evaluasi: kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan
contoh: dari 2 contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mengevaluasi maka terlebih dahulu mengukur dan menilai. barulah hasilnya bisa dievaluasi apakah baik ataupun tidak.
3. ada 3 prinsip evaluasi:
- Evaluasi mengacu pada tujuan, maksudnya adalah dalam melakukan evaluasi kita harus terlebih dahulu mengetahui apa yang akan dituju.
- Evaluasi bersifat komprehensif dan menyeluruh. Baik personalnya, materilnya maupun operasionalnya.
- Evaluasi secara obyektif, maksudnya adalah kita melakukan evaluasi harus sesuai dengan kenyataan.
- evaluasi harus kontnyu maksudnya terus-terusan selama pelaksanaan program
- Evaluasi harus berdasarkan krteria yang valid
- Evaluasi harus fungsional, maksudnya memilliki nilai guna baik langsung maupun tidak langsung.
4. A. Aspek yang dinilai yaitu, membantu kesulitan atau mengatasi hambatan yang dialami peserta didik waktu mengikuti kegiatan belajar pada suatu mata pelajaran atau keseluruhan program pelajaran. seperti pada Q.S. Al-Baqarah: 284
وان تبدواما فى انفسكم أو تخفوه يحاسبكم به الله.....الخ
B. Aspek transformasi yaitu, mesin pengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, akan memegang peranan yang sangat penting. Ia dapat menjadi faktor penentu yang dapat menjadi faktor penentu yang dapat menyebabkan keberhasilan dan kegagalan dalam upaya pencapaian.
seperti dalam Q.S. Al Mulk
الذي خلق الموت والحياه ليبلوكم ايكم احسن عملا
C. Aspek waktu pelaksanaan yaitu, pelaksanaan diagnostic ini, sesuai dengan keperluan pembinaan dari suatu lembaga pendidikan, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan peserta didiknya. seperti pada Q.s. An-naml: 78
ان ربكم يقضي بينهم بحكمه وهو العزيز العليم
D. Aspek fungsi yaitu, untuk mengetahui potensi, kecendrungan kemampuan peserta didik dan keadaan pribadinya agar dapat di tempatkan pada posisinya.
seperti dalam Q.s Thoha : 72
قالو لن نؤثرك على ما جاءنا من البينات......الخ
E. Aspek tujuan yaitu, menempatkan peserta didik pada tempat yang sebenarnya berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan, serta keadaan.
seperti pada Q.s An naml : 27
قال سننظر اصدقت ام كنت من الكاذبين
menurut saya, ke lima aspek diatas merupakan aspek yang sangat tersusun dan terencana, sehngga pada pelaksanaannya bertujuan untuk mengetahuii apakah ada perubahan atau tidak setelah adanya ke 5 aspek tersebut terutama saat setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung.
5. Menurut Al-Ghazali tujuan pendidikan Islam hanyalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan pendapat Ibn Khaldun sudah dihubungkan dengan memperoleh rizki.
Artinya Ibnu Khaldun memasukan jalan untuk mendapatkan rezki ke dalam tujuan pendidikan. Karena ternyata pengalaman, pengamatannya dalam pergaulan dan pengalaman bekerja dalam berbagai lapangan pekerjaan serta kepandaiannya dalam berbagai ilmu pengetahuan telah membawanya ke puncak kejayaan dan kepercayaan penguasa yang sedang berkuasa.
Jadi, menurut saya kedua tujuan ini bisa untuk disatukan, yang mana kita harus menggabungkan keduanya. Hablum minallah dan hablum minannas, sehingga selain kita berupaaya beribadah kepada allah juga kita pun ada upaya untuk mencari rizki di kehidupan sehari-hari dengan bekerja, mencari pengalaman baru demi tercapainya sebuah tujuan pendidikan.
Nama: Enok ayu. N
Fak/jur: Tarbiyah/PAI
1. Yang dimaksud dengan metode kisah adalah Cara mendidik dengan penyampaian kisah agar pendengar atau peserta didik lebih mudah memahami dikarenakan dalam kisah itu anak akan bermain dalam imajinasinya dan akan lebih membekas pada ingatannya. Metode kisah ditegaskan dalam surah Yusuf ayat 111, yang artinya “ sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang yang berakal”.
Imam Thobari menafsirkan ayat tersebut bahwasanya melalui kisah nabi Yusuf itu terdapat ‘ibroh dan nasihat untuk kita semua. Sedangkan yang dimaksud dengan metode dialog (hiwar) adalah percakapan dua orang atau lebih, melalui tanya jawab, mengenai satu tema atau tujuan. Mereka berdiskusi tentang permasalahan tertentu. Dalam Al-qur’an hanya terdapat 3 ayat saja yang secara langsung menggunakan kata musyawarah dan kata jadiannya. Dua ayat terdapat pada Qs. Alkahfi, yang berisi dialog antar pemilik kebun yang kaya raya dengan seorang sahabatnya yang miskin. Ayat ketig terdapat pada surat Al-mujaadalah ayat 1, yaitu tentang peristiwa seorang wanita yang datang kepada Rasulullah untuk mengadukan keadaan suaminya.
Adapun yang dimaksud dengan metode Amtsal ialah metode pendidikan yang digunakan pendidik kepada anak didik dengan cara memajukan berbagai perumpamaan agar materinya mudah dipahami. Dalam QS. Azzumar: 27 disebutkan: “Dan sesungguhnya kami telah membuat bagi manusia di dalam Alquran ini setiap perumpamaan, supaya mereka mendapat pelajaran”.
Untuk memahami ketiganya masih sangat mudah, karena dari segi penyampaian yang berbeda.
2. Pengukuran adalah kuantifikasi/ penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan afektif dan psikomotorik.
Contoh dalam proses pembelajaran guru dapat melakukan pengukuran terhadap proses dan hasil belajar yang berupa angka-angka yang mencerminkan capaian hasil belajar.
Penilaian secara singkat dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu.
Contoh: selesai pembelajaran, guru meminta anak didiknya untuk menafsirkan atau merangkum hasil pengukuran, untuk menilai kecakapan siswa setelah mengikuti apel tersebut.
Evaluasi diartikan sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Contoh: untuk melakukan sebuah evaluasi dalam suatu pembelajaran maka yang sebagai tim evaluatornya harus melakukan pengukuran dan penilaian terlebih dulu, dengan cara dan aturan yang telah disepakati tim evaluator.
3. 3 prinsip Evaluasi,
Pre-test dan Post-test prinsip yang pertama ini lebih efektif, karena kita sebagai guru lebih mudah mengetahui kemampuan anak didik dari kemampuan pemahamannya, dengan melalui tes tertulis maupun lisan.
Evaluasi prasyarat prinsip yang kedua ini menurut saya jauh lebih efektif dimana sang evaluator Obs memberi pertanyaan kepada anak didik terkait materi sebelumnya untuk mengetahui sejauh mana ingatan anak didik terhadap pemahaman yang sebelumnya.
Evaluasi diagnostik, di bagian ini sang guru bisa mengetahui di bagian mana saja dari kebanyakan anak didik yang tidak memahami materi. Atau kesulitan dalam memahaminya.
Evaluasi sumatif, biasanya di adakan di ahir semester, yang akan mendapat penilaian yang bagus dan baik dalam evaluasinya maka akan di jadikan sebagai prestasi akademik. Biasanya lebih kepada laporan tertulis, dan ini yang meringankan orang tua untuk mengetahui kemampuan anak-anaknya.
Evaluasi formatif, kiranya sama dengan ulangan yang dilakukan pada ahir suatu modul pembelajaran, seperti Uts dsb.
Ujian ahir alat penentu untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi untuk melanjutkannya pada jenjang yang lebih tinggi.
Evaluasi penempatan, pada tahapan ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, sehingga guru dapat menempatkan siswa dalam situasi yang tepat baginya.
-penempatan siswa dalam kelompok pkl.
Kesemuanya sangat dibutuhkan dalam mewujudkan pendidikan Yang bermutu.
4. Aspek yang dinilai itu transformasi, yaitu mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, yang menjadi faktor penentu yang dapat menyebabkan keberhasilan dan kegagalan dalam upaya pencapaian, Qs. Al mulk
الذي خلق الموت والحيات ليبلوكم أيكم أحسن عملا
b. Aspek watku pelaksanaan diagnostik, Qs. Annaml
إن ربكم يقضي بينهم بحكمه وهوالغزيزالعليم
c. Aspek fungsi, Qs. Toha
قالوالن نؤثرك علي ما جاءنا من البينات
d. Aspek tujuan, Qs. Annaml
قال سمنذر أصدقت ام كنت من الكاذبين
e. Aspek yang dinilai dalam waktu pembelajaran.
5. Konsep pendidikan islam menurut imam Ghazali ialah upaya transformasi nilai-nilai yang sesuai dengan ajaran islam dengan meletakkan Al-qur’an dan sunah sebagai acuan utama. Konsep penddikannya dapat diketahui antara lain dengan cara mengetahui dan memahami pemikirannya yang berkenaan dengan berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu tentang faktor-faktor pendidikan seperti aspek tujuan pendidikan, pendidik, anak didik, alat-alat pendidikan dan lingkungan yang mempengaruhi anak didik.
Dimana kita ketahui bahwa imam ghazali itu pemikirannya sangat religius karena keilmuannya dibidang sufisme.
Adapun konsep pendidikan menurut Ibnu khaldun ialah lebih mengutamakan pendidikan agama, seperti mempelajari ilmu tajwid, menghafal Al-Qur’an dan lain sebagainya.
Antara kedua pendapat tersebut kita sebagai pelaku pendidikan hendaklah bisa memadukan antara kedekatan kita dengan Allah seperti yang di ajarkan imam ghazali dan kita juga harus fleksibel dengan jalan kita harus bisa hablumminannas juga dengan jalan pemikiran linu khaldun.
Nama :khodijah
Fak/jur/smt:Tarbiyah/piaud/4
Mk :Filsafat pendidikan islam
Dosen imam sibawe.M.pd
1)metode kisah adalah salah satu metode pendidikan yang menceritakan kisah -kisah nabi.
Metode dialog adalah metode tanya jawab.amstal menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
2)pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka.pengukuran ini dapat dilakukan dengan tes maupun non tes.
Penilaian juga dapat diartikan sebagai penafsiran data hasil.evaluasi merupakan kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan.
3)Evaluasi mengacuh pada tujuan.1) untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah Evaluasi pendidikan. 2) untuk mengetahui dan memahami alat-alat evaluasi.3)untuk mengetahui dan memaham prinsip-prinsip evaluasi.
Utuk mencapai keobyektifan dalam evaluasi perkiraan data dan fakta. Makin lengkap data dan fakta yang dapat dikumpulkan maka makin obyektiflah evaluasi yang dilakukan
4) Evaluasi dalam pandangan islam terdapat 5 aspek
-An nazhar memiliki makna melihat (Q.S An namal ayat 27)
-Al Hisab memiliki makna mengira,menafsirkan,menghitung dan menganggap(Q.S Al baqarah ayat 284)
-Al Hukm memiliki makna putusan atau vonis (Q.S An naml ayat 78)
-Al qodo memiliki arti utusan (Q.S toha ayat 72)
5) -Al Ghazali tujuan pendidikan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT bukan untuk mencari kedudukan yang menghasilkan uang
-Ibnu khaldun pemikiran watak dan kebudayaan bagi ilmu dan pengajaran,mengingat akal pikiran adalah sarana manusia memperoleh kehidupan antar sesama dan kemasyarakat
Nama : Tuti Mutiah Alawiah
Semester :IV(Empat)
Tugas : UAS Filsafat Pendidikan
Fak/Jur :Tarbiyah/PAI
Dosen: Imam Sibaweh M.Pd
(1). Metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahsa, baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah islam, yakin Al-qur’an dan Hadits.
Dalam Al-qur’an dijumpai banyak kisah, terutama yang berkenaan dengan misi kerasulan dan umat masa lampau.muhammad Qutb berpendapat bahwa kisah-kisah yang ada dalam Al-qur’an dikategorikan kedalam tiga bagian : pertama, kisah yang menunjukkan tempat, tokoh dan gambaran peristiwa. Kedua, kisah yang menunjukkan peristiwa dan keadaan tertentu tanpa menyebut nama dan tempat kejadian.ketiga, kisah dalam bentuk dialog yang terkadang taidak disebutkan pelakunya dan dimana tempat kejadiannya.
Metode dialog adalah pendidikan dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al Qur’an dan hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut pula metode khiwar yang meliputi dialog khitabi dan ta’abudi (bertanya dan lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif (menggmbarkan dan lalu mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan alasan), dan dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman). untuk yang terkhir ini, dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh sahabat ketika mereka bertanya sesuatu kepada Rosulullah.
Dialog qur’ani merupakan jembatan yang dapat menghubungkan pemikiran seseoarang dengan orang lain sehingga mempunyai dampak terhadap jiwa peserta didik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
a Permasalahan yang disajikan secara dinamis
b. Peserta dialog tertarik untuk terus mengikuti jalannya percakapan itu
c. Dapat membangkitkan perasaan dan menimbulkan kesan dalam jiwa
d. Topik pembicaraan yang disajikan secara realistis dan manusiawi.
Metode Perumpamaan Metode ini, disebut pula metode “amsal” yakni cara mendidik dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur’an memiliki tujuan psikologi edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian maksudnya.
Nama : Tuti Mutiah Alawiah
( 2). - Pengukuran
Esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi / penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan afektif dan psikomotorik, pengukuran ini dapat dilakukan dengan tes maupaun non tes.Contohnya Dalam proses pembelajaran guru juga melakukan pengukuran terhadap proses dan hasil belajar yang berupa angka-angka yang mencerminkan capaian, proses dan hasil belajar.
-Penilaian (assesmen)Assesmen secara umum dapat diartikan sebagai prosen untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik menyangkut kurikulum, program pembelajaran,iklim sekolah, maupun kebijakan sekolah.contohnya Penilaian dalam program pembelajaran merupakan salah satu kegiatan untuk menilai tingkat pencapaian kurikulum dan berhasilnya proses pembelajaran, penilaian dalam konteks hasil belajar diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran, tentang kecakapan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti beberapa pelajaran.
Evaluasi,Menurut bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang artinya penilaian atau penaksiran (john M. Echois dan Hasan Shadily). Sedangkan menurut istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui kedaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Dari tiga pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa antara ketiganya saling berhubungan dimana ketika dilakukan pengukuran maka akan ditemukan penilaian dan dari penilaian itu maka akan terbentuklah sebuah evaluas.
(3). Komprehensif artinya dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, Anda harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor. Begitu juga dengan objek-objek evaluasi yang lain.
Evaluasi mengacu pada tujuan, maksudnya adalah dalam melakukan evaluasi kita harus terlebih dahulu mengetahui apa yang akan dituju.
Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang peserta didik, namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, kbukan atas dasar siapa dirinya. Penilaian harus dilaksanakan secara objektif dan tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai.
Nama : Tuti Mutiah Alawiah
(4). Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara atau tekhnik penilaian terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersia komperhensif dari seluruh asfek-asfek kehidupan mental psikologi dan spiritual religious, karena manusia hasil pendidikan islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersifat religious, melainkan juga berilmu dan berketrampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada tuhan dan masyarakatnya. Sedangkan menurut prof.Dr.H. Ramayulis dalam bukunya ilmu pendidikan islam, evaluasi pendidikan islam merupakan suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan islam.
Sasaran-sasaran dari evaluasi pendidikan islam secara garis besarnya meliputi empat kemampuan dasar anak didik yaitu:
Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan pribadinya dengan Tuhannya.
1. Sikap dan pengamalan terhadap arti hhubungan dirinya dengan masyarakat.
2. Sikap dan pengamalan terhadap arti kehidupannya dengan alam sekitarnya.
3. Sikap dan pandangannya terhadap dirinya sendiri selaku hamba Alloh dan selaku anggota masyarakat serta selaku holifah di muka bumi.
Sasaran-sasaran evaluasi tersebut dirumuskan kedalam berbagai pertanyaan atau statemen-stateman yang disajikan kepada anak didik untuk ditanggapi. Hasil dari tanggapan mereka kemudian di analisis secara psikolois, karena yang menjadi pokok evaluasi adalah sikap mental dan pandangan dasar dari mereka sebagai manifestasi dari keimanan dan keislaman serta keilmu pengetahuannya.Terdapat makna evaluasi dalam Al-Quran, Al-Hisab
Memiliki makna mengira, menafsirkan menghitung, dan menganggap, misalnya dalam Al-Quran :
“Dan jika kamu melahirkan apa yang ada dihatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu. Maka Allah akan mengampuni bagi siapa yang dikehendaki” (Q.S Al-Baqarah : 284)
( 5). Pemikiran Al-Ghazali tentang pendidikan diantaranya adalah:
1. Transinternalisasi ilmu dan proses pendidikan merupakan sarana utama untuk menyiarkan ajaran Islam, memelihara jiwa, dan taqarrub ilallah.
2. Ia lebih memegang paham empirisme , bahwa seorang anak lebih ditentukan oleh lingkungannya. Hal ini sesuai hadis Rasulullah yang artinya:
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orangtuanyalah yang menyebabkan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Yahudi (HR. Muslim).
Hadis ini menekankan pada peran orang tua dalam pendidikan anak. Lingkungan selanjutnya setelah lingkungan keluarga juga lingkungan pendidikan dan lingkungan pergaulan. Jika anak diajarkan dan dibiasakan melakukan hal baik, maka ia akan melakukan hal-hal baik, begitupula sebaliknya. Di sinilah pentingnya pendidikan.
3. Tujuan pendidikan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hal ini sesuai firman Allah dalam surat Adz Dzariyat ayat 56Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
Beberapa konsep pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan adalah:
1. Ibnu Khaldun lebih melihat manusia dalam hubungannya dan interaksinya dengan kelompok-kelompok yang ada di masyarakat
2. Dalam mencapai pengetahuan yang bermacam-macam, seseorang tidak hanya membutuhkan ketekunan, tetapi juga bakat
3 . Pertumbuhan pendidikan dan ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh peradaban
4. Perbedaan lapisan sosial timbul dari hasil kecerdasannya yang diproses melalui pengajaran
5. Ibnu Khaldun membagi ilmu pengetahuan menjadi al ‘ulum al-‘aqliyah dan al-‘ulum al-naqliyah yang harus diajarkan pada anak didik adalah ilmu syari’ah, ilmu filsafat, ilmu alat yang membantu ilmu agama, dan ilmu alat yang membantu ilmu falsafah. Al-Quran adalah ilmu yang pertama kali harus diajarkan kepada anak.
JAWABAN UAS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Dosen: Imam Sibaweh, M.Pd
Oleh : SICHA LIANA,
Semester 4,
Jurusan: Tarbiyah / PIAUD
1. Metode kisah, dialog dan amtsal dalam al-Qur’an.
a. Pengertian
1. Metode Kisah adalah metode dengan menceritakan kisah-kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sesuai dengan yang diwahyukan oleh Allah SWT dan ternyata kisah-kisah tersebut sesuai dengan yang ada di dalam kitab sucu ahlul kitab, yang menunjukan kesesuaian dan kebenaran risalah agama Islam. Dalam menyampaikan kisahnya, al-Qur’an tidak hanya menyebutkan satu kali saja, melainkan mengulang-ulang kisah tersebut dalam beberapa surat
lainnya. Yang dikisahkan dalam al-Quran adalah kisah-kisah orang saleh dan/atau orang yang dzalim.
Penjelasan: Mengisahkan tokoh-tokoh yang saleh bertujuan agar para siswa meneladani tokoh-tokoh tersebut dalam kesalehan mereka. Dan kisah yang menceritakan tokoh yang dzalim bertujuan agar para siswa menjauhi sikap dan perbuatan tokoh tersebut atau tidak meneladaninya.
2. Metode Dialog adalah dialog antara satu orang dengan yang lainnya dalam segala bentuk dialog yang disajikan dalam al-Qur’an, baik dialog antara Allah dengan para malaikat; para rasul; mahluk lainnya; maupun dialog antara manusia dengan sesamanya.
Penjelasan: metode ini memiliki kelebihan yaitu pesan yang terdapat dalam dialog-dialog tersebut dapat tertangkap secara langsung oleh siswa, sehingga dapat diketahui pemahaman makna yang terkandung di dalamnya.
3. Metode Amtsal adalah suatu cara bagaimana Allah SWT menjelaskan tentang sesuatu ajaran melalui perumpaman-perumpamaan dengan tujuan agar mudah dicerna oleh manusia. Perumpamaan-perumpamaan yang terdapat dalam al_qur’an mengenani keadaan sesuatu atau seseorang yang lain yang bersifat taysbih, isti’arah ataupun yang lainnya.
Penjelasan: Allah memberi gambaran risalah Islam dengan perumpamaan-perumpamaan dengan tujuan agar mudah dipahami oleh manusia.
2. Pengertian pengukuran, penilaian dan evaluasi.
Pengertian:
a. Pengukuran adalah pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu, yang dimiliki oleh seseorang, hal, objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.
Contoh: soal, tes, Ujian Nasional (UN), kuisioner.
b. Penilaian adalah suatu kegiatan membandingkan atau menerapkan hasil pengukuran untuk memberikan nilai terhadap objek penilaian.
Contoh: Dengan tes atau ujian kita dapat membandingkan mana mampu atau lulus dan yang tidak dalam proses belajar mengajar.
c. Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan. Juga proses sistematis dari mengumpulkan . menganalisis, hingga menafsirkan data atau informasi yang diperoleh dalam kegiatan yang meliputi pengukuran dan penilaian.
Contohnya: dengan adanya tes atau ujian kita dapat mengetahui berhasil atau tidaknya kegiatan proses belajar mengajar.
3. Tiga prinsip evaluasi.
1. Evaluasi berbasis tujuan adalah suatu proses peninjauan ulang terhadap pelaksanaan program pendidikan atau kegiatan lainnya agar sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari pelaksanaan program pendidikan dan/atau kegiatan lainnya, sehingga proses yang melenceng dari tujuan dapat kembali arahnya.
2. Evaluasi comprehensive dan menyeluruh adalah evaluasi yang mencakup bidang sasaran yang luas atau menyeluruh, baik aspek personal, material, maupun aspek operasionalnya. Evaluasi tidak hanya ditujukan pada salah satu aspek saja. Missal: aspek personal, jangan hanya menilai gurunya saja tetapi juga murud, karyawan, dan kepala sekolahnya. Begitupun untuk aspek materil dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh.
3. Evaluasi secara obyektif, adalah evaluasi hasil belajar dapat dinayatakan sebagai evaluasi yang baik apabila terlepas dari factor-faktor yang besifat subyektif.
4. Evaluasi dalam Islam adalah sebagai berikut:
a. al-Hisab
Memiliki makna mengira, menafisrkan, meenghitung dan menganggap. Terdapat dalam surat al-Baqoroh: 284)
b. al-Bala
Memiliki makna cobaan atau ujian terdapat dalam QS, al-Mulk: 3
c. al-Hukm,
Memiliki makna putusan atau vonis. Terdapat dalam QS. : 78.
d. al-Qodho
Memiliki arti putusan. Terdapat dalam QS Thaha: ayat :72
e. an-Nazhar
Memiliki makna melihat. Terdapat dalam QS. An- Naml: 27
5. Perbedaan dari konsep pendidikan islam menurut al-Ghazali dan Ibnu Khaldun adalah:
a. Imam al-Ghazali
Al-Ghazali menyatakan jika anak menerima ajaran dan kebiasaan hidup (perilaku) atau pendidikan yang baik, maka anak itu akan menjadi baik. Namun sebaliknya, jika anak itu dibiasakan kepada hal yang tidak baik, maka anak akan berakhlak tidak baik (buruk).
Al-Ghazali menempatkan dua hal penting sebagai orientasi pendidikan: pertama, mencapai kesempurnaan manusia untuk secara kualitatif mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedua, mencapai kesempurnaan manusia untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
b. Ibnu Khaldun
Menurut Ibnu Khaldun bahwa akal pikir manusia berkembang setetlah manusia memenuhi kondisi sempurna ‘kehewanannya’, yaitu berkembang sejak usia tamyiz (belum baligh). Setelah usia ini manusia ini tidak mempunyai pengetahuan dan secara umum bisa dikategorikan sebagai ‘hewan’ (hayawan), karena terdapat kesamaan dalam proses penciptaan dari sperma, segumpal darah, sekerat daging dan seterusnya. Jadi, pemberian Tuhan pada manusia berupa serapan inderawi, dan pendaran itulah yang disebut akal pikir.
Hanya saja, Ibnu Khaldun mengedepankan watak kebudayaan bagi ilmu dan pengajaran. Mengingat akal piker adalah sarana manusia memperoleh kehidupan, kerjasama antar sesama dan kemasyarakatannyang kohesif. Dari orientasi semacam itu, keilmuan dan kreasi inovatif akan banyak dihasilkan. Meski begitu, kecenderungan pragmatis dalam pemikiran Ibnu Khaldun masih belum eksplisit kecuali bila dilihat pada idenya yang memasukan pengajaran sejumlah keterampilan praktis, yaitu mengedepankan corak aplikasi praktis dalam proses pengajaran.
Prestasi dan keberhasilan dalam pembelajaran (pengajaran) itu hal yang bersifat bakat bawaan atas kemampuan hasil belajar.
Nama:siti nurlaili
Semester:4
Jurusan:PAI tarbiyah
1.*Metode kisah biasa disebut dengan metode cerita yakni cara pendidikan dengan mengandalkan bahasa.baik secara lisan maupun tulisan dengan penyampaian pesannya dari sumber pokok ajaran islam
*Metode amsal atau metode perumpamaan cara mendidik dengan memberikan perumpamaan
* Metode dialog adalah cara mendidik anak dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh al quran dan hadis nabi.
2.*Pengaruh adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu an bersifat kuantitatif. Contoh dari 50 soal pilihan ganda ani mendapatkan sekor 42
*Penilain adalah kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan seauatu berdasarkan kriteria baik buruk seseorang yang bersifat kuantitatif contoh sekor yag diolah ani mendapatkan nilai yang sangat baik
* Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi pengukuran dan menilaian contoh: setelah melalui tes.pengukuran.dan penilain dapat ditentukan bahw tia lulus dengan hasil yang memuaskan dan perlu dipertahanka.
3. Menurut saya
* Evaluasi mengacu pada tujuan jadi apabila kita ingin mengevaluasi kemajuan belajar siswa maka pertama kita harus mengindentifikasikan dan kita definisikan tujuan" instruksional pengajar lalu barulah kita mengembangkan alat evaluasinya.
* Evaluasi komprehensif menurut saya jadi kita sebagai guru itu harus bisa melalukan segala hal salah satunya melalukan teknik evaluasi tunggal karena dengan 1x pertemuan kita itu tidak bisa menilai/ mengevaluasi anak. Dan tidak ada evaluasi tunggal dalam mengukur tinggal kemampuan siswa untuk belajar
* Evaluasi objektivitas itu evaluasi hasil belajar dapat menyatakan sebagai evaluasi hasil dari nilai akhir yang baik
4. *Al hisab/ mengira, menagsirkan, menghitung dan menganggap misalnya dalam al qur'an " Dan jika kamu melahirkan apa yang ada dihatimu atau kamu menyembunyikanya, niscaya allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuat ini
* Al bala/ cobaan atau ujian misalnya dalam al qur'an surat al mulk " yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu siapa diantara kamu yang lebih baik amalannya.
* Al hukm/ keputusan atau vonis misalnya dalam al qur'an surat an naml ayat 78" sesungguhnya tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka dengan keputusannya, dan dia maha perkasa dan maha pengetahui
* Al qodo/ keputusan misalnya di surat at taho ayat 72
* An nazhar/ melihat dalam al qur'an an naml ayat 27" berkata sulaiman:" akan kami lihat apa yang kamu bener ataukah kamu termsuk orang" dusta.
5. Perbedaan konsep pendidikan menurut al ghazali ibnu khaldun al ghazali
* Tujuan mempelajari ilmu pengetahuan hanya semata mata untuk pengetahuan sendiri wujud ibadah kepada allah
* Tujuan utama pendidikan islam itu adalah membentuk aklhlakul karimah
* Untuk memperoleh kebiasaan didunia dan akhirat jadilah landasan pertamanya adalah al qur'an dan al hadist
Konsep ibnu khandun
Adalah untuk menghadapi masa depan yang lebih baik lagi yaitu dengan melahirkan masyarakat dan kebudayaan berusaha melestarikan dan meningkatkan serta mempertahankan eksitensinya.
Metode kisah yaitu suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menceritakan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya suatu hal, yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang lain baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja.
Metode kisah merupakan salah satu metode pendidikan Islam yang diharapkan dapat mempengaruhi anak, terutama dalam penyucian, pengukuhan dan pembersihan jiwa yang merupakan tujuan utama dari pendidikan Islam.
- dialog adalah Dialog merupakan percakapan yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih dengan maksud tertentu
-amtsal al-Qur’an adalah perumpamaan-perumpamaan yang terdapat dalam al-Qur’an yang disajikan dalam bentuk kisah-kisah orang terdahulu, seperti kisah nabi Musa, kisah nabi Ibrahim dan lain sebagainya, sifatnya informatif.
Metode perumpamaan adalah metode yang digunakan pendidik kepada anak didik dengan cara memajukan berbagai perumpamaan agar materinya mudah dipahami.
- pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas “sesuatu”. Kata sesuatu bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja belajar dan lain-lain.
Contoh: dari 150 siswa yang lulus dari SMPN Bunga Bangsa, ada 125 yang melanjutkan ke tingkat SLTA.
Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu.
Contoh: dari siswa yang melanjutkan ke tingkat SLTA, beberapa siswa melanjutkan ke sekolah di luar daerahnya.
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.
Contoh: setelah melalui tes, pengukuran dan penilaian, diharapkan 125 siswa yang melanjutkan pendidikannya terus semangat dalam belajar.
3 prinsip evaluasi:
Evaluasi mengacu pada tujuan. Evaluasi bukan hanya dalam jangka dekat, melainkan akan dilaksanakan dalam jangka Panjang, sehingga harus adanya keteraturan dan kesinambungan agar hasil evaluasi bisa digunakan oleh anak di masa yang akan datang.
Evaluasi bersifat komprehensif dan menyeluruh. Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku, keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest, karena itu maka item-item test harus disusun sedemikian rupa sesuai dengan aspek tersebut.
Evaluasi dilaksanakan secara obyektif. Evaluasi tidak dilakukan dengan cara subyektif, sehingga bisa tercapai hasil evaluasi yang baik.
– evaluasi aspek kognitif. Aspek ini lebih ditekankan pada mata ajar pemahaman yaitu berupa teori-teori dalam mata pelajaran tersebut. Jadi aspek ini lebih mengutamakan pemahaman yang akan ditangkap oleh anak didik.
Evaluasi aspek psikomotor. Evaluasi belajar psikomotor mencakup persiapan Proses, dan produk. Evaluasi dapat dilakukan pada saat proses belajar (unjuk kerja) selesai.
Aspek afektif. Aspek ini sangat menentukan keberhasilan seorang peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalam proses pembelajaran. Pada aspek ini, anak ditintut untuk lebih aktif pada proses pembelajaran.
Menurut pendapat al-Ghazali, bahwa pengajaran moral religius dengan tanpa mengabaikan kepentingan dunia. Sedangkan menurut Ibnu Khaldun berpendapat bahwa mengajarkan pengetahuan kepada pelajar hanyalah akan bermanfaat jika dilakukan dengan berangsur-angsur, setapak demi setapak, dan sedikit demi sedikit.
Nama: Laila Qodriyah
Fak/jurusan : Tarbiyah/PAI
Semester : 4
ISIF (majasem)
1. a ) Metode Kisah (cerita) yaitu metode pendidikan yang dilakukan melalui cerita/kisah". Sebagaimana halnya isi al-Qur`an yang banyak memuat kisah-kisah tentang orang-orang dahulu. Dalam beberapa ayat menyebutkan bahwa Rasulullah tidak hidup pada zaman sebelumnya tetapi Al-Qur`an mengisahkan semua kepada nabi Muhammad Melalui cerita, Rasulullah dapat mengetahui tentang kisah-kisah nabi dan umat sebelumnya. Demikan pula melalui cerita, kita dapat mengetahui kisah-kisah para nabi dan orang dahulu yang diinformasikan oleh Al-Qur`an.
b). tanya jawab dan dialog, yaitu percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih mengenai suatu topik, dan sengaja diarahkan kepada satu tujuan yang dikehendaki (dalam hal ini oleh guru). penyampaian pembelajarannya yaitu guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawabnya atau berdialog dengan cara saling bertukar fikiran.
c). Metode perumpamaan atau amtsal adalah Penjelasan konsep-konsep abstrak dengan makna-makna kongkrit memberi gambaran yang jelas bagi peserta didik. Perumpamaan di sini adalah perumpamaan yang terdapat dalam al-Qur’an. Contohnya Seperti yang terdapat dalam Surat Al- Ankabut ayat 41, yang artinya: perumpamaan-perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah, padahal sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui
2. a) Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.
Contoh si A mendapatkan skor 3 dari tes pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal.
b) penilaian merupakan kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran mengenai unjuk kerja individu atau kelompok. Contoh : Karena A mendapatkan skor 3 berarti A dinyatakan tidak lulus.
c). Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi pengukuran dan penilaian
Contoh Evaluasi Karena A mendapatkan poin 3 dan dinyatakan tidak lulus, maka A harus meningkatkan kinerja belajarnya.
3.a). Mengacu pada Tujuan Pelaksanaan evaluasi pembelajaran juga harus mengacu pada tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Tujuan merupakan kriteria utama yang menentukan arah kegiatan evaluasi. Sasaran kegiatan evaluasi adalah untuk melihat tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Untuk itu, tujuan pembelajaran merupakan landasan utama yang dijadikan patokan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.
b). Komprehensif yaitu Evaluasi harus mencakup bidang sasaran yang luas atau menyeluruh, baik aspek personalnya, materialnya, maupun aspek operasionalnya. Evaluasi tidak hanya ditujukan pada salah satu aspek saja. Misalnya aspek personalnya, jangan hanya menilai gurunya saja, tetapi juga murid, karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu pula untuk aspek material dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh.
c). Kegiatan evaluasi pembelajaran juga harus dilaksanakan secara objektif. Artinya, evaluasi yang dilaksanakan memang benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada. Apabila hasil evaluasi pembelajaran yang diperoleh siswa tertentu adalah A, maka apabila dievaluasi oleh pendidik lain juga memperoleh nilai A.
4. Ada beberapa istilah evaluasi yang digunakan di dalam Al-Qur’an seperti
- Al-Hisab mencakup seluruh evaluasi dalam pengertian umum. QS. Al-Baqarah 2 : 202
- Al-Inba’ mencakup pengertian PMDK, UMPTN, placement test dan fit profer test. Qs. al-Baqarah 31 dan 33
- At-Taqdir dan Al-Wazn mencakup pengertian alat evaluasi. QS. : Al-Qori’ah; 6-9
- An-Nadzr yakni ar-ri’ayah wal I’tibar yang berarti pertimbangan, juga berarti al-bashar yaitu penglihatan yaitu evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan pancaindera mata. Qs. Yunus : 14
- Al-Bala’, selalu diikuti oleh penjelasan nama materi evaluasi. QS. Al-Baqarah 2:155 :
5. Konsep pendidikan yang dikemukakan Al-Ghazali dan Ibnu khaldun mempunayai perbedaan
Al-Ghazali berpendapat bahwa pendidikan yang baik merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Menurut Al-Ghazali tujuan pendidikan Islam hanyalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan pendapat Ibn Khaldun sudah dihubungkan dengan memperoleh rizki. pemikiran Ibn Khaldun tentang pendidikan Islam adalah pendidikan berusaha untuk melahirkan masyarakat yang berkebudayaan dan bekerja untuk melestarikan eksistensi masyarakat selanjutnya, maka pendidikan akan mengarahkan kepada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Ibnu Khaldun mencoba menghubungkan antara konsep dan realita. Dan pada masa sekarang terbukti bahwa tujuan yang dikemukakan Ibnu Khaldun itu memang dengan ilmu pengetahuan itu kita memporleh rezki yang tidak hanya mengandalkan tenaga dan cucuran keringat lagi. Namun bisa hanya dengan memberikan hasil pemikiran kita mendapatkan rezki dengan mudah.
Posting Komentar